Cara Bijak Menyikapi Dunia

“Dunia ibarat Kamar Mandi yg tidak Bisa Suci, Walaupun Kamu Telah bersihkan akan datang Org lain yang Akan Mengotorinya. Akan tetapi Masuklah ke kamar mandi seperlunya dan Keluarlah Jika Telah Selesai.”
Mudah-mudahan kita Mendapat Taufiq sehingga Kita bisa di golongkan dengan Org-org sholeh…

Aamiiiiiin…

“Ini Cerita Soal Imam dan Khotib Sholat Ied Adha Dua Kali”

ZowLow- 24/09/15 inilah rona ied adha tahun 1436 H. seperti biasanya saya dan keluarga sholat ied adha di asrama 413 Bremoro Kostrad karena dekat dan juga masjid Nur Hidayah tempat yang biasanya berjamaah selalu bekerja sama dengan takmir masjid asrama.

Tidak ada yang istimewa, seperti biasanya, bangun lebih awal habis sholat subuh langsung ke lapangan “nggelar kloso” menyiapkan segala sesuatunya untuk sholat ied adha, sedikit keanehan mulai terasa kok shof yang dibuat kok tidak seperti biasanya (?) agak keselatan sedikit kiblatnya, koreksi sana sini bahkan seorang kawan sampai mengunakan aplikasi smartphone penunjuk arah kiblat, ah betul juga agak geser keselatan dan akhirnya sesuai dengan semestinya.

Selesai dari lapangan pulang menyiapkan segala sesuatunya, berangkat lagi bersama keluarga. waktu terus berlalu seiring gema takbir dikumandangkan. waktu 06.30 wib biasa terlambat, waktu 07.00 wib jamaah mulai resah bertanya2 ada apa kok belum dimulai sholatnya (?)

Takmir berusaha menghubungi Imam dan khotib yang ditunjuk kabarnya sudah sampai di PT Kusuma Hadi berarti sebentar lagi sampai. ditunggu lagi. kok tidak segera datang (?) dikontak lagi telepon tidak diangkat, disms tidak dibalas. takmir kebinggungan ada apa pak ustadz Parsono Agus Waluyo yang asal Karangpandan (?)..

Singkat cerita takmir berusaha mencari pengganti imam dan khotib, segera menghubungi ustadz Eko Wiryawan bukan Dab Penyo Supriyanto lho hehehe padahal ustadz Eko Wiryawan ketika itu menjadi imam dan khotib di kompi A senapan. selesai dikompi A langsung dibonceng sepeda motor segera jadi imam dan khotib di kompi B. jadilah ustadz Eko Wiryawan menjadi imam dan khotib dua kali dalam satu kesempatan. hehehe baru kali ini saya menemui.

Mungkin kawan2 sebelumnya pasti akan membuat kesimpulan bisa saja karena tahun ini sholat ied adha tahun ini ada dua hari, ada yang tanggal 23 dan 24 September 2015, ternyata masih dalam satu kesempatan.

Kembali ke ustadz Parsono Agus Waluyo dimanakah gerangan(?) usut punya usut beliaunya setelah kontak terakhir HP ditinggal dimobil dan beliaunya bersama jamaah di Kompi A. lhadalah jadinya pak Parsono salah alamat tho…miskomunikasi menjadikan berantakkan acara sholat ied jamaah seLapangan. pak ustadz makmum di kompi A yang semestinya jadi imam dan kotib di kompi B. sementara pak ustadz Eko Wiryawan begitu selesai dikompi A langsung di”bedhol” ke kompi B.

Kenapa juga ustadz Parsono Agus Waluyo kok ya nggak merasa ada yang ganjil ketika di kompi A (?) Barokallah pak ustadz Parsono Agus Waluyo dan ustadz Eko Wiryawan sehat selalu nggih…semoga tetap istiqomah bersama umat.

salam DPS

“Empedu Meningkatkan Stamina (?)”

IMG_20150924_093535[1]Rona Idul Adha – 24/09/15 sudah menjadi kebiasaan dan tradisi disetiap kawasan pasti ada saja rona2 warna2 “kelakuan” atau tingkah polah yang menjadikan warna tersendiri mengikuti ritual menyelembelih qurban mungkin dari hewan qurban yang akan sebelih melawan, atau ada orang yang begitu melihat hewan disembelih muntah2, atau banyaknya penonton daripada yang mengerjakan “kerja bakti” menyembelih hewan qurban.

Adalah bapak Saido yang membuat saya tertarik untuk mengambil photo dan mempublikasikannya disini, apa yang menarik perhatian saya (?) sederhana saja setiap tahun dan setiap menyembelih qurban pasti dan selalu untuk “nguntal” [maaf dalam bahasa jawa berarti makan tanpa menguyah, langsung ditelan] empedu dari hewan kambing, bukan satu akan tetapi beberapa buah empedu hasil penyembelihan.

Hemmm apanya yang spesial (?) konon katanya yang pernah melakukan hal ini akan menambah staminanya. benarkah (?) tubuh terasa fit, segar, sehat dan tentunya libidonya meningkat, bisa beberapa kali. xixixi yang jelas empedu bersifat pahit sepahit2nya katanya lagi lha wong saya ndak pernah dan tertarik untuk melakukannya.

Sejatinya pak Saido yang setiap tahunnya di perayaan idul qurban selalu menjadi jagal penyembelihan qurban spesial sapi dan sampai sekarang tetap sehat selalu dengan “nguntal” empedu kambing.

Sehat selalu pak Saido tahun depan dipimpin lagi para jagal2 muda Jatimalang Palur.

salam DPS

Paska Lebaran : Hadapi Kehidupan Yang Sebenarnya

image

Soekohadjo – 24/07/2015 Momentum lebaran akan segera berakhir setelah acara halal bil halal yang biasanya diadakan di kampung, perkantoran atau sekelompok masyarakat. Rasanya belum terpuaskan bersilaturahmi dengan handaitaulan sanak saudara baik saudara dekat atau saudara jauh belum lagi keinginan memutar kembali jalan memori bertemu dengan kawan kawan lama seperjuangan ketika menempuh pendidikan.

Ya…lebaran musti kita tinggalkan kembali kepada kehidupan yang sebenarnya kembali kepada kenyataan yang musti kita hadapi. Mimpi mimpi kita dari desa untuk mengubah nasib di kota setidaknya akan melampaui orang tua kita. Adakah mimpi kita menjadi kenyataan (?) ataukah mimpi yang tergadaikan (?) Ketika tahun demi tahun kita merayakan lebaran ini apakah merasakan ada sesuatu yang berbeda?

Mungkin ada sanak saudara yang telah tiada atau ada muncul anggota baru dalam keluarga (anak, istri atau suami) itulah perbedaan kehidupan dan disadari atau tidak kehidupan musti terus berjalan, apapun yang terjadi hanya tinggal bagaimana kita menanggapinya. Mungkin ada juga mengharapkan Anda memiliki komitmen baru setelah lebaran ini, sehingga di lebaran tahun depan.

hemm kehidupan yang sebenarnya (?) ya kita mesti harus realistis bergaya harus sesuai “kantong” kita jangan bergaya sesuai katong mereka, aku adalah aku bukan dia, mereka atau siapapun toh kalau ada hutang apa mereka akan ikut memberi talangan untukku hehehe be myself.

Bagi buruh pabrik kembali ke rutinitas sebagai buruh pabrik bersiaplah menghadapi kembali perjuangan melawan upah murah, system kerja kontrak/ outsourching, BPJS Ketenagakerjaan, ancaman PHK, pasar bebas MEA, lalu apa yang sudah dipersiapkan bagi kaum buruh (?) kembalilah ke habitat sebenarnya sadarilah sebenarnya jatidiri kita, hiduplah kaum buruh yang mau melawan.

Bagi petani kembali rutinitas sebagai petani, bagaimana obat obatan mahal, pupuk mahal, upah tenaga mahal sementara harga jual produk pertanian kalah dengan produk import hadapilah kenyataan dan itu ada dihadapan kita.

Bagi nelayan kembali kerutinitas sebagai nelayan, banyak ikan menghilang harga bahan bakar perahu mahal, kalah dengan kapal kapal besar.

Bagi masyarakat miskin kota kembalilah kerutinitas sebenarnya bersiaplah akan adanya pengusuran oleh satpol PP, dikembalikan kedaerah asal.

Ya kita semua akan tetap menghadapi kenyataan harga harga mahal, BBM dilepas ke mekanisme pasar, dicabutnya subsidi untuk rakyat baik itu BBM, listrik atau bahkan nyawapun akan dicabut xixixi semua akan dicabut, carut marut kehidupan mesti kita hadapi mesti kita jalani. Hidup mesti kita jalani mesti kita hadapi. Barokallah bagi rakyat yang mau berjuang yang mau melawan penindasan.

salam DPS

Safari Lebaran : Mencari Jejak Jejak Kehidupan

image

Jokja Istimewa – Hari ini Senin 22/07/2015 masih di udik, tanah tumpah darah, tanah kelahiran, rumah orang tua, rumah warisan hehehe rasanya masih ingin berlama lama disini akan tetapi masih banyak tanggung jawab, masih banyak harapan, masih banyak impian dan perjalanan, perjuangan musti terus berjalan, semangat terbangun kembali setelah sungkem dan minta do’a restu orang tua, para orang yang lebih tua, para tetua kampung.

Adalah semangat untuk menelusuri jejak jejak perjalanan kehidupan adalah satu hal yang tidak dapat dipungkiri bagi kaum urban seperti aku, setiap kali disaat saat kita kembali dari perantauan bagi kaum “mboro” pengembara dipastikan akan kembali menelusuri jejak jejak kehidupan mereka, menelusuri jalan memori, sepahit apapun jalan memori seakan diputar kembali namun sang waktulah yang tidak mau untuk kembali.

Banyak dari kalangan urban manakala kembali ke “udik” tanah kelahirannya akan mencari teman sepermainannya, seperjuangannya, seumurnya seakan akan bercerita akan keberhasilannya dikota dengan membawa segala kemewahan kota ke tempat asalnya, akan bercerita tentang berapa upah mereka, berapa anak mereka, jabatan apa mereka, tentang keberhasilan perjuangan mereka dikota, namun tidak sedikit dari mereka bercerita tentang kepahitan, bercerita kegagalan, bercerita pabrik tempat dia bekerja kolaps dan harus bertahan hidup dikerasnya kehidupan kota.

Semangat terbangun melalui reuni sekolah baik itu ketika di SD, SMP, maupun SLTA bahkan ketika bersama di perguruan tinggi. Yang sangat menjadikan suatu kelucuan ketika membicarakan seseorang yang sudah puluhan tahun tidak bertemu ehh yang dibicarakan ada didepannya karena apa? seiring bertambahnya umur, seiring dengan perbedaan kesejahteraan masing masing orang ternyata berubah pula wajah seseorang, yang kita anggap cantik dahulu ternyata sekarang gembrot, yang dahulu dianggap biasa saja eh sekarang cakep hemm roda kehidupan memang berputar.

sedikit pesan dari seorang kawan seperjuangan di perantuan jangan ceritakan berapa banyak harta yg telah kau kumpulkan, berapa besar uang yang kalian bawa (?) tapi ceritakanlah perjuangan kalian, yang penuh cerita suka maupun duka, karena di situlah sebenarnya hartamu yg sebenarnya. Bila rasa rindumu telah terobati, segeralah kembali, karena masih banyak pekerjaan yang menunggu kalian, masih banyak kawan-kawan kita yg butuh uluran tanganmu, masih banyak buruh yang menjerit dalam kemiskinan, inilah tugas kita, untuk membantu mereka. tularkan semangat panji panji perjuangan kepada kawan-kawan di daerah, gunakan antribut perjuangan sehingga semangat perjuangan akan dikenal didaerah, issu perjuangan buruh telah menjadi ranah publik dan sering kali liputan perjuangan buruh menjadi berita nasional, lanjutkan kawan karena kalian adalah barisan para pejuang buruh.

Coba tengok jalanan ibu kota ketika kalian mudik jalanan begitu lengang, pabrik pabrik berhenti beroperasi, roda perekonomian seakan berhenti (?) coba renungkan seandainya itu semua tidak ada kalian kawan? Apakah para pemodal itu akan mengerakkan mesin mesin produksinya sendiri? Sadarilah kalianlah sebenarnya pengerak perekonomian negara, dari tangan tanganmulah tercipta sepatu, sandal, motor, mobil, dan lain sebagainya, engkau berhak untuk menikmati dari apa jerih payah yang kau kerjakkan. Sadarilah engkaulah kelas pekerja pengerak roda perekonomian.

salam DPS