“Pesta Kampung Itu Bernama Idul Qurban”

IMG_20150924_093130[1]

ZowLow – 24/09/2015 Rona Idul Adha – Adalah hal yang jamak dilakukan bagi kaum muslim dalam menghadapi hari raya idul adha mereka secara bersama sama menyembelih hewan qurban, baik itu sapi, kambing ataupun domba.

Sebuah kepanitian dibentuk entah itu disurau, langgar atau masjid dipelbagai perkampungan dimana disitu mayoritas beragama Islam. Sebuah kebersamaan terbentuk dalam suatu moment ritual peribadatan kaum muslim.

Berkaca dari beberapa tempat penyembelihan dan tatacara adab penyembihan saya berkeyakinan bahwa semua kaum muslim sangat mengetahui dan paham tentang adab2nya dan managementnya, baik itu dari kesehatan hewan qurban, adab penyembelihan, distribusi hewan qurban dan lain sebagainya.

Dalam suatu kesempatan berbicang dengan beberapa tokoh masyarakat perlu dicermati perihal diantaranya :

1. Kebersihan
kebersihan, betapa banyak tempat2 penjualan hewan qurban dipelbagai pinggir jalan ternyata bau “pesing” urine hewan qurban bagi sebagian orang sangat mengganggu hemm sedepnya khas….belum lagi kadangkala ada sebagian orang menilai mengurangi keindahan kota, benarkah(?) alangkah sebaiknya menghidupkan kembali pasar2 hewan.

2. Kesehatan
melihat tatacara penyembelihan hewan baik itu di kebun, sekolah, halaman masjid tentunya ada darah tercecer yang tentunya darah yang kotor bisa membawa bibit2 penyakit, entahlah pemahaman saya seperti itu dan saya melihatnya dikampung saya tercecer begitu saja walau sudah dibuatkan lubang dan ditimbun dengan tanah.

3. Distribusi hewan qurban
menjadi kewajiban kepanitiaan untuk mendistribusikan hewan sembelihan kepada para yang berhak menerimanya, kaum miskin. adakah dari pelbagai kampung ada management distribusi yang baik(?) ini sepanjang yang saya amati ternyata dikampung saya menjadikan perihal distribusi ini sebuah permasalahan yang harus kita pecahkan. dikampung saya dengan 300 KK telah berqurban 5 ekor sapi dan 20 ekor kambing. akhirnya semua warga kebagian jatah hewan qurban entah itu mampu atau tidak, belum kepikir bagaimana distribusi ini sampai ke pelosok yang dianggap daerah yang tidak mampu(?) dan kekurangan distribusi hewan qurban. jangan sampai ada anggapan bahwa “pesta kampung itu bernama idul qurban” karena daging hewan qurban akhirnya dibagi rata semua warga kampung(?) wallahu ‘alam bisawab

Bagaimana menurut anda(?)

Tinggalkan komentar